Jakarta, Motoris – Pasokan barang berupa mobil dan motor bekas sedang susah, sehingga membuat JBA, balai lelang terbesar nasional, merana, terlihat pada pendapatan yang merosot 31% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 31 miliar kuartal II-2022 dan 12,9% secara kuartalan (qoq).
Semester I tahun ini, pendapatan JBA, yang dikendalikan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencapai Rp 66,5 miliar. Jumlah kitu hanya 45% dari proyeksi setahun Trimegah Sekuritas.
Berdasarkan riset Trimegah, belum lama ini, volume penjualan mobil JBA mencapai 7.500 unit kuartal II tahun ini, turun 12,6% secara kuartalan dan 29,9% secara tahunan, sedangkan penjualan motor mencapai 8.900 unit, turun 7,9% secara kuartalan dan 39,2% secara tahunan.
Total penjualan mobil JBA semester I tahun ini mencapai 16 ribu unit, jeblos 24,7% dibandingkan periode sama tahun lalu, sedangkan motor 18.600 unit, menukik 42,2%. Jumlah itu 45% dari proyeksi setahun Trimegah.
“Rendahnya volume lelang kuartal II disebabkan pendeknya hari kerja akibat libur Lebaran. Selain itu, pasokan barang dari leasing berkurang,” tulis Trimegah.
Sekuritas itu menilai, selama Covid-19, mobil yang dibiayai perusahaan pembiayaan jelas berkurang. Kondisi ini membuat mobil atau motor yang ditarik leasing turun, sehingga pasokan ke balai lelang ikutan ambruk.
Autopedia mencetak kerugian bersih Rp 2,6 miliar semester I tahun ini, seiring turunnya laba kotor, yang tidak dapat meng-cover biaya administrasi dan umum. Padahal, pendapatan naik dari Rp 92 miliar menjadi Rp 159 miliar. Tetapi, itu tadi, besarnya pendapatan langsung digerus oleh biaya, sehingga laba kotor perseroan turun menjadi Rp 62 miliar dari Rp 77 miliar. (gbr)
Discussion about this post